Organisasi
Niaga
Organisasi niaga adalah
Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan.
Dilihat dari pengertiannya pun organisasi niaga dibentuk untuk menghasilkan
suatu tujuan untuk mendapatkan sebuah keuntungan terutama dalam bidang niaga
itu sendiri.
MACAM – MACAM ORGANISASI NIAGA
1. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas dahulu
disebut Naamloze Vennootschaap (NV), yaitu suatu persekutuan
untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Perubahan kepemilikan
perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Setiap orang
dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan.
Pemilik saham memiliki tanggung jawab yang terbatas yaitu sebanyak saham yang
dimiliki.
Apabila utang perusahaan
melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi
tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan
maka keuntungan tersebut dibagi sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
Perseroan Terbatas ada 3
macam yaitu PT Terbuka, PT Tertutup dan PT Kosong, perbedaannya:
·
PT Terbuka menjual saham kepada
masyarakat umum melalu pasar modal (go public) dan setiap
orang berhak membeli saham perusahaan tersebut.
·
PT Tertutup modalnya berasal dari
kalangan tertentu saja, misal dari kalangan kerabat atau keluarga dan tidak
dijual ke umum,sedangkan
·
PT Kosong adalah perseroan
terbatas yang tidak memiliki kegiatan apa-apa tetapi telah memiliki izin usaha
dan izin lainnya.
2. Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer atau biasa disebut
CV (Commanditaire Vennootscap) adalah suatu persekutuan yang
didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang
kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak
sebagai pemimpin.
Bentuk CV dibagi menjadi 3 yaitu CV Murni, CV Campuran dan CV Bersaham.
·
·
CV Murni hanya terdapat satu
sekutu komplementer, yang lain merupakan sekutu komanditer.
·
CV Campuran terbentuk dari suatu
firma yang membutuhkan tambahan modal. Dimana sekutu firma tersebut menjadi
sekutu komplementer sedangkan sekutu lain menjadi sekutu komanditer.
·
CV Bersaham adalah CV yang mengeluarkan
saham yang tidak dapat diperjualbelikan. Sekutu komplementer maupun komanditer
mengambil satu saham atau lebih.
3. Joint Ventura
Joint Ventura atau Perusahaan Patungan adalah sebuah
kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan kegiatan
ekonomi bersama. Perusahaan ini umumnya untuk suatu proyek khusus saja dan bisa
berupa badan hukum, kemitraan atau struktur resmi lainnya bergantung pada
jumlah pertimbangan seperti pertanggungjawaban pajak dan kerugian.
4. Koperasi
Koperasi adalah suatu jenis badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Tujuan
koperasi adalah mensejahterakan anggotanya (menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1).
Jenis-jenis koperasi antara lain:
Jenis-jenis koperasi antara lain:
a. Koperasi
simpan pinjam, yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan
pinjaman.
b. Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatan jual beli barang konsumen.
b. Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatan jual beli barang konsumen.
c. Koperasi
produsen, yaitu koperasi yang beranggotakan para pengusaha UKM dengan
menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
d. Koperasi
pemasaran, yaitu koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk
atau jasa koperasi anggotanya.
e. Koperasi jasa, yaitu koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
e. Koperasi jasa, yaitu koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
5. Kartel
Kartel adalah kelompok produsen mandiri yang bertujuan
menetapkan harga, membatasi suplai dan kompetisi.
TUJUAN DARI ORGANISASI NIAGA
Tujuan dari organisasi niaga tidak jauh
beda kelihatannya dengan tujuan organisasi lainnya atau tujuan organisasi
seperti biasanya.
Tujuan dari organisasi niaga antara
lain :
·
Mengadakan sebuah organisasi yang memiliki tujuan dan
mencapai tujuannya tersebut
·
Dengan mengadakan organisasi niaga pun dapat
mensejahterkana masyarakat
·
Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Adapun bagaimana
Cara-cara untuk membangun sebuah organisasi yang baik termasuk organisasi niaga
yaitu :
a. Suatu organisasi harus memiliki nilai, visi
dan nilai yang akan dicapai oleh organisasi niaga tersebut.
b. Juga
harus memiliki misi, di mana misi adalah hal-hal yang harus dilakukan untuk
mencapai suatu tujuan atau visi
c. Harus memliki aturan. Aturan adalah
batasan-batasan yang harus dimiliki suatu organisasi.
d. Profesionalisme. Profesionalisme adalah
bagaimana cara organisasi tersebut bertindak.
e. Intensif. Intensif adalah bonus atau hadiah.
f. Adanya sumber daya.
g. Rencana kerja.
ORGANISASI NIAGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Bagaimanapun organisasi dalam hali
niaga pun sangatlah penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Adapun alasan
mengapa kita harus berorganisasi. dimanapun manusia akan merasa penting
berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita
temui pada organisasi-organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau
ekonomi.
Dibentuknya organisasi niaga dapat
melatih pola pikir kita bagaimana untuk mencapai suatu tujuan yang dimana dapat
memberikan keuntungan, itupun dapat melatih kesabaran kita. Melatih kita juga
untuk saling menerima masukan dari berbagai pihak dalam lingkungan organisasi. Dengan berorganisasi niaga itu pun dalam pula mencapai agar mensejahterakan
masyarakat.
Organisasi
sosial
adalah perkumpulan sosial yang dibentuk
oleh masyarakat, baik yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi
sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Sebagai makhluk yang selalu
hidup bersama-sama, manusia membentuk
organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka
capai sendiri.
Ciri-ciri organisasi sosial
Menurut Berelson dan
Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Formalitas, merupakan ciri
organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada
peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan,
strategi, dan seterusnya.
2.
Hierarkhi, merupakan ciri organisasi
yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk
piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan
kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada
organisasi tersebut.
3.
Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal
ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan
sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya
dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4.
Lamanya (duration), menunjuk
pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan
orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa
organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan
keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
1.
Rumusan batas-batas
operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas,
organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan
yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah
organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan
bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2.
Memiliki identitas yang jelas.
Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki
identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi,
tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain
sebagainya.
3.
Keanggotaan formal, status dan
peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai
dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Tipe-tipe
organisasi social
a. Organisasi formal
organisasi
formal adalah organisasi dimana para anggotanya dalam usaha mencapai tujuannya
dilakukan menurut ketentuan resmi dan memiliki peraturan yang tegas.
Ciri pokok organisasi formal :
·
Pola komunikasi relative mapan
·
Disiplin kerja diatur secara formal
·
Pengorganisasian jelas
·
Ada kekhususan keahlian / profesionalisme
·
Tujuan terencana dengan jelas Kelemahan organisasi formal :
·
Sedikit kesempatan bawahan untuk memberikan jawaban atas pesan dan instruksi atasan
·
Kompleksnya jaringan social
·
Kecenderungan keterlibatan bawahan untuk turut campur dalam proses musyawarah
dan pembuatan keputusan sedikit
b. Organisasi Informal
Organisasi
informal adalah organisasi dimana para anggotanya dalam usaha mencapai
tujuannya dilakukan atas dasar hubungan pribadi dengan struktur informal dan
tidak ditentukan secara resmi.
Ciri-ciri organisasi informal :
·
Proses pembentukan didasarkan pada kepentingan bersama
·
Hubungannya informal
·
Jumlah anggotanya relative kecil
·
Adanya kegemaran yang relative sama diluar organisasi
·
Disiplin kerja didasarkan pada kesadaran pribadi Kelemahan organisasi informal
·
Banyak kesulitan untuk mengambil keputusan karena keterlibatan bawahan tidak
terbatas
·
Kapasitas hasil kerja relative rendah karena anggotanya terbatas
·
Banyak waktu luang yang dipergunakan di luar lingkup organisasi
Berikut ini merupakan contoh dari organisasi regional :
·
APEC : Asia Pasific Economic Cooperation (
organisasi kerja samaa negara-negara kawasan Asia Pasifik di bidang ekonomi )
·
EEC : Europe Economic Community ( Masyarakat
Ekonomi Eropa ) kawasan Eropa
·
ASEAN : Association of South East Asian
Nation
Peran
yang dimainkan oleh organisasi-organisasi regional sangat berbeda bergantung
pada karakteristik organisasi tersebut. Karakteristik ini dipengaruhi oleh
faktor geografis, ketersediaan sumber-sumber dan struktur organisasi. Perbedaan
faktor-faktor ini akan mempengaruhi bentuk Organisasi Regional dan organ-organ
yang menopangnya. Perbedaan karakter ini juga nantinya akan berpengaruh pada
mekanisme dan prosedur penyelesaian konflik yang ditempuh untuk menyelesaikan
sengketa antara anggota dalam sebuah Organisasi Regional.
Organisasi
internasional
adalah suatu bentuk organisasi dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit
fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yg juga merupakan isi
dari perjanjian atau charter.
Contoh organisasi-organisasi internasional adalah :
1. PBB
Perserikatan
Bangsa-Bangsa atau PBB (United
Nations atau UN) adalah sebuah organisasi internasional yang
anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk
memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga
ekonomi, dan perlindungan sosial. Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San
Fransisco pada tanggal 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di
Washington DC, namun sidang umum yang pertama dihadiri wakil dari 51 negara dan
baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London).
Dari
1919 hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga
Bangsa-bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB. Sejak didirikan di San
Fransisco pada 24 Oktober 1945, sedikitnya 192 negara menjadi anggota PBB.
Semua negara yang tergabung dalam wadah PBB menyatakan independensinya
masing-masing, selain Vatikan dan Takhta Suci serta Republik Cina (Taiwan) yang
tergabung dalam wilayah Cina pada 1971. Hingga tahun 2007 sudah ada 192 negara
anggota PBB. Sekretaris Jendral PBB saat ini adalah Ban Ki-Moon asal Korea Selatan
yang menjabat sejak 1 Januari 2007.
2. NATO
Pakta
Pertahanan Atlantik Utara (North
Atlantic Treaty Organisation/NATO) adalah sebuah organisasi
internasional untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai
bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di
Washington, DC pada 4 April 1949. Nama resminya yang lain adalah dalam bahasa
perancis : l’Organisation du
Traité de l’Atlantique Nord (OTAN).
Perbedaan Organisasi Sosial dan Organisasi Niaga
Organisasi niaga adalah
Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan.
Dilihat dari pengertiannya pun organisasi niaga dibentuk untuk menghasilkan
suatu tujuan untuk mendapatkan sebuah keuntungan terutama dalam bidang niaga
itu sendiri, sedangkan Organisasi
social adalah adalah unit sosial (pengelompokan manusia) yang sengaja
dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai
tujuan tertentu.
Hal-Hal Penting
Dalam Membentuk Sebuah Organisasi
1. Mengenali orang yang akan diajak
berorganisasi dan lingkungan organisasi
Suatu organisasi tidak dapat disebut
organisasi apabila didalamnya terdiri dari satu individu saja. Mengenali orang
di sekitar kita penting, bagaimana kepribadiannya, apakah dia suka tantangan
serta hal-hal yang baru. Selanjutnya, apakah orang tersebut suka bekerjasama
dalam kelompok. Setiap orang memiliki pribadi yang berbeda-beda, ada yang suka
bekerja sendiri, adapula yang suka bekerja dalam satu tim. Orang yang suka
bekerjasama dalam satu tim dapat dimasukkan dalam daftar.
lingkungan organisasi berkenaan
dengan ruang lingkup organisasi ini, misalnya organisasi kemahasiswaan fakultas
bisnis Universitas Kristen Duta Wacana untuk mempersatukan mahasiswa fakultas
bisnis. Terkadang organisasi tidak berjalan baik, saat lingkungan tidak
mendukung. Organisasi mahasiswa tanpa dukungan kampus akan pudar kemudian
menghilang.
2. Membuat nama organisasi
Nama menjadi hal yang
sangat penting dalam sebuah organisasi. Memberikan nama pada sebuah organisasi
gampang-susah, harus disesuaikan dengan tujuan organisasi.
3. Menyusun kegiatan
3. Menyusun kegiatan
Dalam hal ini, kegiatan apa saja
yang akan dilakukan selama organisasi ini berjalan atau akan menjadi organisasi
yang monoton. Penyusunan kegiatan dapat dikerjakan melalui rapat. Kegiatan
jangan berbelit-belit, sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
4. Membagi pekerjaan
Masing-masing anggota inti dalam
organisasi memiliki pekerjaan berbeda-beda. Pekerjaan berbeda ini, selanjutnya
digabung menjadi kesepahaman. Ketua dan sekretaris memiliki pekerjaan yang
berbeda, kemudian menjadi gabungan yang saling terkait. Ketua dan sekretaris
bekerjasama dalam pencatatan hasil rapat.
5. Melaksanakan kegiatan
Ketika semua yang dibutuhkan telah
terpenuhi, saatnya melaksanakan kegaitan. Misalnya, pertemuan pertama diadakan.
6. Memiliki hubungan yang luas
dengan pihak tertentu
Hubungan dengan pihak tertentu
sangat penting demi kelancaran organisasi, pihak lain akan sangat membantu.
Organisasi bekerjasama dengan pihak lain memiliki keuntungan yang sama.
Misalnya, organisasi program studi teknik informatika mengadakan pameran hasil
karya mahasiwa teknik informatika dan mendapat sponsor dari microsoft
indonesia. Pameran berjalan dengan baik, sekaligus nama microsoft semakin baik
karena membantu mahasiswa dalam berinovasi, orang akan menghargai microsoft.
7. Mencari dana untuk kegiatan
Dana memberikan dampak besar
terhadap organisasi. Dana yang tidak cukup membuat organisasi berjalan mundur.
Organisasi seperti mahasiswa fakultas bisnis bisa memperoleh dana dengan
melakukan kegiatan tertentu seperti menjual makanan di kampus atau memberikan
proposal pada fakultas.
RENTANG KENDALI (SPAN OF CONTROL)
•Sering
disebut juga Span of Management, Span of Executive atauSpan of Authority.
•Adalah batas jumlah bawahan
langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang
manager
PERLUNYA RENTANG KENDALI
•Keterbatasan
waktu
•Keterbatasanpengetahuan
•Keterbatasan
kemampuan
•Keterbatasan perhatian
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Rentang
Kendali
Keluasan rentang kendali dipengaruhi
oleh beberapa faktor, baik yang berhubungan dengan manajer maupun bawahan serta
situasi pekerjaan. Sesuai dengan pendapat Stoner yang mengatakan bahwa rentang
kendali tidaklah hanya diperhitungkan dari satu segi saja, melainkan dari
beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu : kondisi dan situasi pekerjaan,
karyawan bawahan dan manajer.
A.Faktor atasan yang berhubungan
dengan kondisi dan situasi pekerjaan,
anatara lain :
1. kondisi dan situasi pekerjaan yaitu pekerjaan yang
bersifat rutin dan operasi stabil
2. ada kesamaan pekerjaan yang dikerjakan oleh bawahan, dan
bawahandapat bekerja bebas dengan tidak saling ketergantungan dengan pihak
lain
3.
prosedur dan metode kerja telah diformalisaikan dengan
baik dalam susunan dan rumusan yang jelas
4.
jenis pekerjaannya tidak membutuhkan pengawasan yang
tinggi.
B. Faktor-faktor yang berhubungan
dengan bawahan, yaitu :
1. para pegawai bawahan benar-benar
telah terlatih untuk menangani pekerjaannya
2. para pegawai bawahan lebih senang
bekerja tanpa harus ada pengawasan yang ketat
3. adanya saling kepercayaan dan
tanggung jawab antara manajer dan pegawai bawahan terhadap pekerjaan yang
diperlukan.
C. Faktor-faktor yang berhubungan dengan manajer,antara lain :
1. manajer mempunyai kemampuan,
keterampilan dan telah terlatih dengan baik dalam bidang manajerial yang
ditangani
2. manajer mendapat bantuan dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan pekerjaannya baik bantuan dari atasannya maupun
dari sesama manajer dalam bentuk pikiran, ide, gagasan ataupun tindakan
3. manajer tidak banyak tambahan tugas
yang bersifat teknis operasional, tetapi ia harus berfokus pada pekerjaan yang
bersifat supervisi dan pekerjaan yang ditanganinya. Sedangkan tugas-tugas yang bersifat teknis dilaksanakan oleh
bawahan
4. para manajer cenderung lebih suka
pada gaya dan bentuk pengawasan yang bersifat agak longgar daripada yang ketat.
Gibson,
Ivancevich dan Donnely (1990 : 337) mengatakan bahwa paling sedikit ada tiga
faktor yang berpengaruh penting dalam menganalisis rentang kendali yaitu :
1.
Kontak yang diperlukan seorang manajer dengan bawahannya
atau dengan manajer lainnya. Rentang kendali yang luas akan menghalangi
kontak yang sering dengan bawahan dan ini dapat mempengaruhi terhadap
penyelesaian proyek atau pekerjaan
2.
Tingkat pendidikan dan latihan bawahan yang dapat
mempengaruhi kecakapan dan keterampilan manajerial. Latihan bawahan merupakan
perimbangan yang penting dalam menetapkan rentang kendali pada seluruh tingkat
manajemen.
3.
Kemampuan berkomunikasi. Instruksi,
pedoman dan kebijakan harus dikombinasikan secara lisan pada bawahan dalam
situasi pekerjaan yang terbanyak. Kebutuhan untuk membahas faktor-faktor yang berhubungan
dengan pekerjaan akan mempengaruhi rentang kendali. Orang yang dapat secara
jelas dan singkat berkomunikasi dengan bawahan, mampu untuk mengatur
(membawahi) orang yang lebih banyak daripada orang yang tidak dapat berbuat
demikian.
Pertimbangan
penting dalam menentukan rentang kendali bagi seorang manajer adalah bukan dari
segi jumlah hubungan potensialnya, tetapi lebih pada intensitas hubungan
aktualnya. Tidak semua
hubungan terjadi antara manajer dengan bawahannya, dan hubungan yang terjadi
antara keduanya bervariasi sifat dan tingkat kepentingannya. Sebenarnya rentang
kendali dapat dioptimalkan apabila dipenuhi faktor-faktor sebagai berikut :
adanya hubungan wajib anatara manajer dengan bawahannya, tingkat spesialisasi
pekerjaan bawahan, dan kemampuannya yang dimiliki manajer untuk berkomunikasi
dengan bawahannya.
Mary Cushing
Niles menyebutkan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan
keluasan rentang kendali adalah :
1. Faktor
yang berhubungan dengan rencana organisasi. Artinya semakin jelas rencana
organisasi semakin tegas batas pertanggung jawabannya dalam organisasi
tersebut, maka semakin banyak karyawan bawahan yang dapat dikendalikan.
2. Jalinan
hubungan di antara petugas-petugas dan pekerjaan-pekerjaan yang harus diawasi.
Semakin banyak hubungan antara pekerjaan yang satu dengan lainnya dan semakin
banyak karyawan yang bertugas, maka semakin sedikit jumlah petugas yang dapat
dikendalikan oleh manajer.
3. Kecakapan
dan kemampuan manajer dan karyawan dalam organisasi perusahaan. Semakain cakap
dan mampu seorang manajer berarti semakin mampu mengendalikan jumlah karyawan
lebih banyak. Dan semakin banyak jumlah karyawan bawahan yang memiliki
kemampuan dan kecakapan tinggi, maka semakin mudah bagi manajer untuk
mengendalikannya.
4. Ragam
pekerjaan yang ditangani manajer dan karyawan bawahan. Semakin sederhana dan
lebih seragam langkah-langkah dalam suatu pekerjaan, maka semakin banyak
karyawan bawahan yang dapat dikendalikan manajer.
5. Ragam persoalan yang dihadapi organisasi perusahaan dan
kestabilan organisasi perusahaan dalam menghadapi persoalan-persoalan tersebut,
serta kestabilan sikap pendirian para pejabatnya. Semakin stabil pendirian pejabat dan
organisasinya, maka akan semakin luas rentang kendali yang dapat dijalankan
organisasi perusahaan.
6. Faktor jarak
yang berhubungan dengan lokasi koordinator dengan karyawan bawahannya yang
dikoordinasi. Artinya semakin jauh jarak antara koordinator dengan karyawan
bawahannya dan semakin jarang ketemu antar mereka, maka semakin sempit rentang
kendalinya.
Faktor yang berhubungan dengan lamanya suatu pekerjaan
itu dikerjakan.Semakin membutuhkan waktu yang lama maka semakin sedikit jumlah
orang-orang bawahan yang dapat diawasi manajer.
Bentuk-Bentuk
Organisasi Dengan Kebaikan Serta Keburukannya
1.Piramida
mendatar (flat).
ciri-ciri
:
·
Jumlah satuan organisasi tidak
banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit .
·
Jumlah pekerja (bawahan) yang harus
dikendalikan cukup banyak .
·
Format jabatan untuk tingkat
pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.
2.Piramida
terbalik.
Organisasi piramida terbalik salah
satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan
lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk
organisasi -organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan
atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga –
lembaga penelitian, lembaga – lembaga pendidikan.
3.Tipe
Kerucut.
ciri-ciri
:
·
Jumlah satuan organisasi banyak
sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
·
Rentang kendali sempit.
·
Pelimpahan wewenang dan
tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang
bawah/rendah.
·
Jarak antara pimpinan tingkat atas
dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
·
Jumlah informasi jabatan cukup
besar.
Kebaikan
dan keburukan organisasi garis dan staff.
Struktur Organisasi merupakan suatu
susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu
organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai suatu tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan
kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan
aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus
menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Struktur suatu
Organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu mengatur dirinya sendiri,
bagaimana mengatur hubungan antar orang dan antar kelompok.
Karena struktur Organisasi merupakan
suatu keputusan yang diambil oleh organisasi itu sendiri berdasakan situasi,
kondisi dan kebutuhan organisasi. Struktur suatu Organisasi ada kaitannya
dengan tujuan, sebab struktur organisasi itu adalah cara organisasi itu
mengatur dirinya untuk bisa mencapai tujuan yang ingin dicapainya.
Bentuk-bentuk
organisasi diantaranya yaitu :
1.Organisasi
Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua
dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi
ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling
mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Pada jenis organisasi ini, garis
bersama dari kekuasaan dan tanggung-jawab bercabang pada setiap tingkat
pimpinan, dari yang teratas sampai yang terbawah. Setiap atasan mempunyai
sejumlah bawahan dan masing-masing bawahan meberikan pertanggung-jawabannya
kepada atasannya. Dalam hal ini seseorang hanya bertanggung-jawab pada satu
atasan. Oleh karena itu pada jenis organisasi ini, atasan dituntut untuk
memiliki pengetahuan yang luas, karena is tidak memiliki staff (pembantu ahli).
Jenis ini sesuai untuk perusahaan kecil. Organiasai garis ini mempunyai
kebaikan dan kelemahan.
Adapun
kebaikan dari organisasi garis yaitu :
-Kesatuan dalam pimpinan dan
perintah.
-Pengambilan keputusan lebih cepat.
-Solidaritas karyawan tinggi
-Biayanya rendah.
Keburukan
Organiasasi garis yaitu :
-Tidak bergantung pada satu pimpinan
, Shingga , jika ia tidak mampu akan mempengaruhi kelangsungan hidup organisasi
tersebut.
-Adanya kecenderungan pimpinan untuk
bertindak otokratis.
-Perkembangan kesempatan karyawan terbatas.
2.Organisasi
Garis dan Staf.
Dianut oleh organisasi besar, daerah
kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan
jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu
tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di
dalam organisasi.
Organisasi ini banyak digunakan oleh
perusahaan besar yang daerah operasionalnya luas serta memilki bidang tugas
yang kompleks. Di sini kesatuan perintah juga dipertahankan, atasan memiliki bawahan
tertentu dan bawahan hanya menerima perintah dari seorang atasan. Kepada atasan
tersebut bawahan harus bertanggung-jawab atas pelaksanaan pekerjaannya. Dalam
hal ini terdapat satu atau beberapa staf. Dalam struktur organisasi garis dan
staff juga dijumpai adanya kebaikan dan keburukan.
Kebaikan
organisasi garis dan staff yaitu :
-Relevan untuk perusahaan besar.
-Keputusan lebih rasional karena
adanya staff ahli.
-Dapat mewujudkan “ The right man
, in the right place “.
Keburukan
organisasi garis dan staff adalah :
-Organisainya rumit karena
kompleksnya susunan organisasi serta membutuhkan biaya tinggi.
-Koordinasi kadang-kadang sukar
diterapkan.
-Solidaritas sesama karyawan
berkurang karena jumlahnya yang banyak sehingga memungkinkan mereka untuk tidak
lagi saling mengenal.
Nama : Ani Yunita Sari
NPM : 10111910
Kelas : 2KA24