Jumat, 11 Januari 2013

Hubungan Komunikasi dan Kepemimpinan dalam Organisasi


Pengertian Komunikasi Organisasi
Ø      Organisasi adalah suatu kumpulan atau sistem individual yang berhierarki secara jenjang dan memiliki sistem pembagian tugas untuk mencapai tujuan tertentu
Ø      DeVito (1997:337), menjelaskan organisasi sebagai suatu kelompok individu yang diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu

Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
  1. Fungsi informatif
Organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Maksudnya,seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik,dan lebih tepat.
  1. Fungsi regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
§         Ada dua hal yang berpengaru terhadap fungsi regulatif
Pertama, atasan atau orang yang berada dalam tataran managemen, yaitu mereka memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.
Kedua, berkaitan dengan pesan atau message,pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.
  1. fungsi persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan lebih suka memersuasi bawahanya dari pada memberi perintah
  1. Fungsi integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan baik.

JARINGAN KOMUNIKASI

Jaringan : Saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain.

STRUKTUR JARINGAN KOMUNIKASI

  1. Model Rantai
Metode jaringan komunikasi di sini terdapat lima tingkatan dalam jenjang hirarkisnya dan hanya dikenal komunikasi sistem arus ke atas (upward) dan ke bawah (downward), yang artinya menganut hubungan komunikasi garis langsung (komando) baik ke atas atau ke bawah tanpa terjadinya suatu penyimpangan.
  1. Model Roda
Sistem jaringan komunikasi di sini, semua laporan, instruksi perintah kerja dan kepengawasan terpusat satu orang yang memimpin empat bawahan atau lebih, dan antara bawahan tidak terjadi interaksi (komunikasi sesamanya).
  1. Model Lingkaran
Model jaringan komunikasi lingkaran ini, pada semua anggota/staff bisa terjadi interaksi pada setiap tiga tingkatan hirarkinya tetapi tanpa ada kelanjutannya pada tingkat yang lebih tinggi, dan hanya terbatas pada setiap level.
  1. Model Saluran Bebas/Semua Saluran
Model jaringan komunikasi sistem ini, adalah pengembangan model lingkaran, di mana dari semua tiga level tersebut dapat melakukan interaksi secara timbal balik tanpa menganut siapa yang menjadi tokoh sentralnya.
  1. Model Huruf ‘Y’
Model jaringan komunikasi dalam organisasi di sini, tidak jauh berbeda dengan model rantai, yaitu terdapat empat level jenjang hirarkinya,  satu supervisor mempunyai dua bawahan dan dua atasan mungkin yang berbeda divisi/departemen.

 

ARUS KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

a. Komunikasi ke atas

            Merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Misal : dari ketua himpunan ke ketua bidang, atau dari ketua panitia ke para pelaksana.
Komunikasi ini sangat penting untuk mempertahankan dan bagi pertumbuhan organisasi. Muncul manajemen umpan balik yang dapat menumbuhkan semangat kerja bagi anggota organisasi. Adanya perasaan memiliki dan merasa sebagai bagian dari organisasi dari bawahannya.

Masalah yang timbul dalam komunikasi ke atas :
  1. Karena pesan yang mengalir ke atas sering merupakan pesan yang harus didengar oleh hirarki yang lebih tinggi/atasan, para pekerja seringkali enggan menyampaikan pesan yang negatif.
  2. Seringkali pesan yang disampaikan ketas, terutama yang menyangkut ketidakpuasan bawahan, tidak didengar atau ditanggapi oleh manajemen.
  3. Kadang-kadang pesan tidak sampai. Karena disaring oleh penjaga gerbang arus pesan. Atau bisa terjadi lebih baik bertanya pada rekan kerja atau sesama mahasiswa.
  4. Arus ke bawah terlalu besar sehingga tidak ada celah untuk menerima pesan dari bawah.
  5. Hambatan fisik. Biasanya secara fisik pimpinan dengan bawahan berjauhan.

b. Komunikasi ke bawah

            Merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Contoh, pesan dari direktur pada sekretaris, dari ketua senat pada bawahannya, dll.

Masalah yang timbul
Manajemen dan bawahan seringkali berbicara dengan bahasa yang berbeda.


c. Komunikasi Lateral

            Merupakan arus pesan antar sesama – ketua bidang ke ketua bidang, anggota ke anggota. Pesan semacam ini bergerak di bagian bidang yang sama di dalam organisasi atau mengalir antar bagian.

Masalah yang timbul
  1. Bahasa yang khusus dikembangkan oleh divisi tertentu di dalam organisasi
  2. Merasa bidangnya adalah yang paling penting dalam organisasi

d. Kabar Burung

Jika tiga jenis komunikasi di atas mengikuti pola struktur formal di dalam organisasi, maka yang tergolong kabar burung tidak mengikuti garis formal semacam itu. Sulit melacak sumber asli penyampai pesan.
Kabar burung seringkali dipergunakan apabila:
  1. Ada perubahan besar dalam organisasi
  2. Informasinya baru
  3. Komunikasi tatap muka secara fisik mudah dilakukan
  4. Anggotanya terkelompokan pada bidang-bidang tertentu.

d. Kepadatan Informasi

Banyaknya informasi yang diterima sehingga timbul kesulitan untuk menentukan informasi mana yang dianggap lebih penting untuk disampaikan terlebih dahulu. Mudahnya informasi dapat diterima dan disebarkan membuat para pemberi pesan lupa bahwa informasi yang disampaikan butuh dicerna terlebih dahulu dan itu membutuhkan waktu. Apalagi informasi yang disampaikan oleh atasan lebih banyak mengenai permasalahan daripada pemecahan.

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI


Pemimpin dan Kepemimpinan  merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul pengertian-pengertian mengenai pemimpin dan kepemimpinan, natara lain :
  1. Pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok (1942)
  2. Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial
  3. Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok.
  4. Kepemimpinan  sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
  5. Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.

Muncul dua pertanyaan yang menjadi perdebatan mengenai pemimpin,
  1. Apakah seorang pemimpin dilahirkan atau ditempat?
  2. Apakah efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dialihkan dari satu organisasi ke organisasi yang lain oleh seorang pemimpin yang sama?
Untuk menjawab pertanyaan pertama tersebut kita lihat beberapa pendapat berikut :
    1. Pihak yang berpendapat bahwa “pemimpin itu dilahirkan” melihat bahwa seseorang hanya akan menjadi pemimpin yang efektif karena dia dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinannya.
    2. Kubu yang menyatakan bahwa “pemimpin dibentuk dan ditempa” berpendapat bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan ditempa. Caranya adalah dengan memberikan kesempatan luas kepada yang bersangkutan untuk menumbuhkan dan mengembangkan efektivitas kepemimpinannya melalui berbagai kegiatan pendidikan dan latihan kepemimpinan.

Sondang (1994) menyimpulkan bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila :
    1. seseorang secara genetika telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan
    2. bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya
    3. ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.

Untuk menjawab pertannyaan kedua dapat dirumuskan dua kategori yang sudah barang tentu harus dikaji lebih jauh lagi:
  1. Keberhasilan seseorang memimpin satu organisasi dengan sendirinya dapat dilaihkan kepada kepemimpinan oleh orang yang sama di organisasi lain
  2. Keberhasilan seseorang memimpin satu organisasi tidak merupakan jaminan keberhasilannya memimpin organisasi lain.

 

Tipe-tipe Kepemimpinan

  1. Tipe Otokratik
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :
a.       kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka
b.      pengutmaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
c.       Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.

Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
a.       menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya
b.      dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya
c.       bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi
d.      menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.
  1. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
  1. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
  1. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah :
a.       pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif
b.      pengambilan keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang nyata-nyata menuntut keterlibatannya langsung.
c.       Status quo organisasional tidak terganggu
d.      Penumbuhan dan pengembangan kemampuan berpikir dan bertindah yang inovatif diserahkan kepada para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri.
e.       Sepanjang dan selama para anggota organisasi menunjukkan perilaku dan prestasi kerja yang memadai, intervensi pimpinan dalam organisasi berada pada tingkat yang minimum.
  1. Tipe Demokratik
a.       Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
    1. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
    2. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
    3. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia
    4. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.

Ciri ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ideal antara lain :
1.      Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
2.      Kemampuan Bertumbuh dan Berkembang
3.      Sikap yang Inkuisitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
4.      Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan dalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.
5.      Daya Ingat yang Kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
6.      Kapasitas Integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi.
7.      Keterampilan Berkomunikasi secara Efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
8.      Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi.
9.      Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi tersebut.
10.  Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya.  Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif.
11.  Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang diharapkan.
12.  Kemampuan Menentukan Prioritas, biasanya yang menjadi titik tolak strategik organisasional adalah “SWOT”.
13.  Kemampuan Membedakan hal yang Urgen dan yang Penting
14.  Naluri yang Tepat, kekampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
15.  Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, keterikan satu sama lain.
16.  Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
17.  Keteladanan,s seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
18.  Menjadi Pendengar yang Baik
19.  Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisonal, temporal dan spatial.
20.  Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
21.  Ketegasan
22.  Keberanian
23.  Orientasi Masa Depan
24.  Sikap yang Antisipatif dan Proaktif


KERETAKAN DALAM ORGANISASI
 Salah paham dalam menerima dan menafisrkan pesan.
  • Prosedur hubungan dalam organisasi tidak diikuti dengan benar. Misalnya, arahan dari pihak atasan langsung ke level paling bawah, tanpa mengambil peranan pihak tengah (middle level) dalam organisasi.
  • Kurangnya komitmen penuh dalam kerja organisasi. Aturan organisasi tidak dipahami dan dihayati pleh anggota organisasi.
  • Adanya kepentingan pribadi. Organisasi dipergunakan untuk memperoleh keuntungan pribadi.
  • Permasalahan yang tidak kunjung selesai, sehingga tidak muncul kondisi organisasi yang nyaman.
  • Tidak adanya pembagian kerja dan juga pembagian keuntungan yang adil..

Keretakan dalam organisasi dapat menumbuhkan citra negatif, dengan permasalah yang saling terkait, antara lain :
-         Keretakan hubungan antara anggota organisasi.
-         Perselisihan yang terus berlarut-larut dan suasana organisasi yang muram.
-         Wujud sikap mementingkan diri sendiri.
-         Produktivitas organisasi merosot.
-         Ketidakstabilan organisasi akibat dari retaknya hubungan.
-         Penyalahsunaan kekuasaan, mementingkan diri sendiri

 

 

PEMIMPIN VISIONER

Kepemimpinan visioner, adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas (Diana Kartanegara, 2003).

Kompetensi Pemimpin Visioner

Kepemimpinan Visioner memerlukan kompetensi tertentu. Pemimipin visioner setidaknya harus memiliki empat kompetensi kunci sebagaimana dikemukakan oleh Burt Nanus (1992),  yaitu:
1.      Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk menghasilkan “guidance, encouragement, and motivation.”
2.      Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang. Ini termasuk, yang plaing penting, dapat "relate skillfully" dengan orang-orang kunci di luar organisasi, namun memainkan peran penting terhadap organisasi (investor, dan pelanggan).
3.      Seorang pemimpin harus memegang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa. Seorang pemimpin dalam hal ini harus terlibat dalam organisasi untuk menghasilkan dan mempertahankan kesempurnaan pelayanan, sejalan dengan mempersiapkan dan memandu jalan organisasi ke masa depan (successfully achieved vision).
4.      Seorang pemimpin visioner harus memiliki atau mengembangkan "ceruk" untuk mengantisipasi masa depan. Ceruk ini merupakan ssebuah bentuk imajinatif, yang berdasarkan atas kemampuan data untuk mengakses kebutuhan masa depan konsumen, teknologi, dan lain sebagainya. Ini termasuk kemampuan untuk mengatur sumber daya organisasi guna memperiapkan diri menghadapi kemunculan kebutuhan dan perubahan ini.

Barbara Brown mengajukan 10 kompetensi yang harus dimiliki oleh pemimpin visioner, yaitu:

1.      Visualizing.  Pemimpin visioner mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang hendak dicapai dan mempunyai gambaran yang jelas kapan hal itu akan dapat dicapai.
2.      Futuristic Thinking. Pemimpin visioner tidak hanya memikirkan di mana posisi bisnis pada saat ini, tetapi lebih memikirkan di mana posisi yang diinginkan pada masa yang akan datang.
3.      Showing Foresight. Pemimpin visioner adalah perencana yang dapat memperkirakan masa depan. Dalam membuat rencana tidak hanya mempertimbangkan apa yang ingin dilakukan, tetapi mempertimbangkan teknologi, prosedur, organisasi dan faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi rencana.
4.      Proactive Planning. Pemimpin visioner menetapkan sasaran dan strategi yang spesifik untuk mencapai sasaran tersebut. Pemimpin visioner mampu mengantisipasi atau mempertimbangkan rintangan potensial dan mengembangkan rencana darurat untuk menanggulangi rintangan itu
5.      Creative Thinking. Dalam menghadapi tantangan pemimpin visioner berusaha mencari alternatif jalan keluar yang baru dengan memperhatikan isu, peluang dan masalah. Pemimpin visioner akan berkata “If it ain’t broke, BREAK IT!”.
6.      Taking Risks.  Pemimpin visioner berani mengambil resiko, dan menganggap kegagalan sebagai peluang bukan kemunduran.
7.      Process alignment. Pemimpin visioner mengetahui bagaimana cara menghubungkan sasaran dirinya dengan sasaran organisasi. Ia dapat dengan segera menselaraskan tugas dan pekerjaan setiap departemen pada seluruh organisasi.
8.      Coalition building. Pemimpin visioner menyadari bahwa dalam rangka mencapai sasara dirinya, dia harus menciptakan hubungan yang harmonis baik ke dalam maupun ke luar organisasi. Dia aktif mencari peluang untuk bekerjasama dengan berbagai macam individu, departemen dan  golongan tertentu.
9.      Continuous Learning. Pemimpin visioner harus mampu dengan teratur mengambil bagian dalam pelatihan dan berbagai jenis pengembanganlainnya, baik di dalam maupun di luar organisasi. Pemimpin visioner mampu menguji setiap interaksi, negatif atau positif, sehingga mampu mempelajari situasi. Pemimpin visioner mampu mengejar peluang untuk bekerjasama  dan mengambil bagian dalam proyek yang dapat memperluas pengetahuan, memberikan tantangan berpikir dan mengembangkan imajinasi.
10.  Embracing Change. Pemimpin visioner mengetahui bahwa perubahan adalah suatu bagian yang penting bagi pertumbuhan dan pengembangan. Ketika ditemukan perubahan yang tidak diinginkan atau  tidak diantisipasi, pemimpin visioner dengan aktif menyelidiki jalan yang dapat memberikan manfaat pada perubahan tersebut.

 

Peran Pemimpin Visioner

Burt Nanus (1992),  mengungkapkan ada empat peran yang harus dimainkan oleh pemimpin visioner dalam melaksanakan  kepemimpinannya, yaitu:
  1. Peran penentu arah (direction setter). Peran ini merupakan peran di mana  seorang pemimpin menyajikan suatu visi, meyakinkan gambaran atau target untuk suatu organisasi, guna diraih pada masa depan, dan melibatkan orang-orang dari "get-go." Hal ini bagi para ahli dalam studi dan praktek kepemimpinan merupakan esensi dari kepemimpinan. Sebagai penentu arah, seorang pemimpin menyampaikan visi, mengkomunikasikannya, memotivasi pekerja dan rekan, serta meyakinkan orang bahwa apa yang dilakukan merupakan hal yang benar, dan mendukung partisipasi pada seluruh tingkat dan pada seluruh tahap usaha menuju masa depan.
  2. Agen perubahan (agent of change). Agen perubahan merupakan peran penting kedua dari seorang pemimpin visioner. Dalam konteks perubahan, lingkungan eksternal adalah pusat. Ekonomi, sosial, teknologi, dan perubahan politis terjadi secara terus-menerus, beberapa berlangsung secara dramatis dan yang lainnya berlangsung dengan perlahan. Tentu saja, kebutuhan pelanggan dan pilihan berubah sebagaimana halnya perubahan keinginan para stakeholders. Para pemimpin yang efektif harus secara konstan menyesuaikan terhadap perubahan ini dan berpikir ke depan tentang perubahan potensial dan yang dapat dirubah. Hal ini menjamin bahwa pemimpin disediakan untuk seluruh situasi atau peristiwa-peristiwa yang dapat mengancam kesuksesan organisasi saat ini, dan yang paling penting masa depan. Akhirnya, fleksibilitas dan resiko yang dihitung pengambilan adalah juga penting lingkungan yang berubah.
  3. Juru bicara (spokesperson). Memperoleh "pesan" ke luar, dan juga berbicara, boleh dikatakan merupakan suatu bagian penting dari memimpikan masa depan suatu organisasi. Seorang pemimpin efektif adalah juga seseorang yang mengetahui dan menghargai segala bentuk komunikasi tersedia, guna menjelaskan dan membangun dukungan untuk suatu visi masa depan. Pemimpin, sebagai juru bicara untuk visi, harus mengkomunikasikan suatu pesan yang mengikat semua orang agar melibatkan diri dan menyentuh visi organisasi-secara internal dan secara eksternal. Visi yang disampaikan harus "bermanfaat, menarik, dan menumbulkan kegairahan tentang masa depan organisasi."
  4. Pelatih (coach). Pemimpin visioner yang efektif harus menjadi pelatih yang baik. Dengan ini berarti bahwa seorang pemimpin harus menggunakan kerjasama kelompok untuk mencapai visi yang dinyatakan. Seorang pemimpin mengoptimalkan kemampuan seluruh "pemain" untuk bekerja sama, mengkoordinir aktivitas atau usaha mereka, ke arah "pencapaian kemenangan," atau menuju pencapaian suatu visi organisasi. Pemimpin, sebagai pelatih, menjaga pekerja untuk memusatkan pada realisasi visi dengan pengarahan, memberi harapan, dan membangun kepercayaan di antara pemain yang penting bagi organisasi dan visinya untuk masa depan. Dalam beberapa kasus, hal tersebut dapat dibantah bahwa pemimpin sebagai pelatih,  lebih tepat untuk ditunjuk  sebagai "player-coach."
 

Sumber : http://permenkared.multiply.com/journal/item/3?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
 

Sabtu, 05 Januari 2013

TANGISAN MATA BUNDA

Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku

Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu

Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku

Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku

By :  Monika Sebentina




Nama     : Ani Yunita Sari
Kelas      : 2KA24
NPM      : 10111910 

TIPS AGAR PERCAYA DIRI

Pada dasarnya setiap orang yang dilahirkan memiliki potensi yang unik dan mereka lebih tertarik pada dirinya sendiri hanya saja sebagai manusia terkadang dalam menjalani hidup ini sering tidak terpikirkan bahwa mereka terlahir dengan kepribadian dan potensi yang besar melebihi apa yang mereka pikirkan.
Berbicara tentang bagaimana cara meningkatkan percaya diri tentunya sangat berkaitan dengan cara berpikir dan bagaimana mengenali diri kita dengan baik, maka langkah awal yang sudah sepatutnya kita lakukan adalah mengarahkan pikiran kita agar selalu berpikir positif terutama dalam hal penilaian terhadap diri sendiri.
Bagi Orang yang memiliki self esteem dan rasapercaya diri yang baik mereka memiliki kecenderungan untuk selalu melihat hal-hal positif yang melekat pada dirinya sendiri dan tidak menjadikan kelemahan-kelemahan yang dimiliki sebagai penghalang dalam mencapai sebuah tujuan karena mereka memiliki kepribadian yang tangguh dan mempunyai pandangan yang sangat jelas mengenai tujuan hidup dan jati diri mereka.
Rasa percaya diri inilah yang dimiliki oleh orang-orang sukses dan menjadi ciri khas mereka. Mereka sungguh-sungguh paham dengan potensi dan kemampuan yang mereka miliki sehingga ketika sedang berhadapan dengan sebuah masalah mereka dapat melaluinya dengan baik meskipun dalam prosesnya mereka menemui berbagai kegagalan dan disaat mengalami kegagalan mereka selalu berhasil membangun rasa percaya diri untuk selalu bangkit  . Rasa inilah yang selalu dimiliki oleh orang-orang sukses dan menjadi ciri khas mereka. Mereka sungguh-sungguh paham dengan potensi dan kemampuan yang mereka miliki sehingga ketika sedang berhadapan dengan sebuah masalah mereka dapat melaluinya dengan baik meskipun dalam prosesnya mereka menemui berbagai kegagalan dan disaat mengalami kegagalan mereka selalu berhasil membangun rasa percaya diri untuk selalu bangkit  .

 Gagal itu biasa yang luar biasa adalah bangkit dari kegagalan untuk meraih sukses yang sebenarnya


CARA MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI- TIPS PERCAYA DIRI ORANG SUKSES

  1. Selalu berpikir positif dan jangan berpikir negatif terhadap apa yang ada pada diri anda dan tanamkan keyakinan bahwa anda lebih baik dari apa yang anda pikirkan.
  2. Selalu memberi afirmasi postif kepada diri anda dengan demikian akan merangsang conscious mind (pikiran sadar) dan sub-conscious mind (pikiran bawah sadar) yang mampu meningkatkan keyakinan anda dalam melakukan tindakan
  3. Cari dan temukan lingkungan yang dapat membantu self esteem / percaya diri anda berkembang dengan memperbanyak membaca buku-buku positif ataupun buku tentang motivasi dan bergaullah dengan orang-orang yang positif.
  4. Tentukan arah dan tujuan hidup anda dengan membuat goal-goal kecil yang akan mengantarkan anda mencapai tujuan karena sebuah goal besar merupakan rangkaian dari goal-goal kecil yang anda capai.
  5. Jangan menunda untuk melakukan tindakan karena dengan tindakan akan membuat keyakinan semakin kuat
  6. Sikapilah kegagalan dengan bijaksana karena tidak menjadi masalah seberapa sering anda gagal yang penting seberapa sering anda bangkit dari kegagalan
Orang sukses selalu memiliki tips percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia. Mereka mendang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting didalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilan dan selalu menyadri bahwa keterampilan ini memberi nilai kepeda keteram pilan lainnya. Mereka juga sadar bahwa karya terbaik akan menghasilkan kompensasi yang terbaik bagi mereka
Anda bisa sukses sekalipun tak ada orang yang percaya anda bisa sukses
Seorang pesimis selalu melihat kesulitan dari setiap kesempatan tapi bagi seorang yang optimis selalu mencari bahkan membuat kesempatan meski berada dalam kesulitan
Percayalah pada diri Anda, karena orang lain tak akan bisa mempercayai Anda, jika Anda sendiri meragukan kemampuan Anda. Percaya diri itu PENTING

Sumber  : http://www.metris-community.com/tips-cara-meningkatkan-agar-percaya-diri/


Nama     : Ani Yunita Sari
Kelas     : 2KA24
NPM      : 10111910 
 

MEMAAFKAN

Memaafkan itu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan oleh seseorang. Memaafkan harus didasarkan rasa tulus ikhlas tanpa memendam perasaan dendam kepada orang lain dan memaafkan bukan karena paksaan orang lain. Setiap orang pasti mempunyai masalah yang harus dihadapi dalam hidup, begitu juga dengan saya. Ketika rasa percaya kepada seorang sahabat disalah gunakan maka akan timbul sebuah konflik yang bisa merusak hubungan persahabatan tersebut.

Mungkin menjaga kepercayaan seseorang itu tidaklah mudah,namun jika kita bisa menjaga sebuah kepercayaan maka niscaya tidak akan ada salah paham. Sahabat bagi saya adalah seseorang yang amat penting bagi hidup saya, karena dengan sahabat saya bisa berbagi suka maupun duka. Namun persahabatan tidak seutuhnya berjalan sesuai harapan kita, seperti yang saya alami beberapa waktu lalu. Awalnya kami selalu bersama, berbagi cerita suka maupun duka namun sahabat yang sudah saya percaya berkhianat. Bagi saya sekali saja ia berbohong maka untuk seterusnya ia akan susah dipercaya. Saya berusaha untuk melupakan semua kesalahan sahabat saya,namun enta mengapa rasa sakit itupun tetap membekas hingga sekarang. Akhirnya persahabatan yang awalnya baik baik saja menjadi hancur karna dia berkhianat.

Waktu pun berlalu begitu cepat,ketika saya semester 3 teman kelas pun diacak ulang. Saya merasa antara senang dan sedih. Saya senang karna pada akhirnya saya tidak sekelas dengan seorang sahabat yang berkhianat namun saya  juga merasa kehilangan seorang sahabat yang benar benar bisa memahami saya dalam kondisi apapun. Saya hanya berharap suatu saat entah kapan semoga ia tidak akan berkhianat pada siapapun dan bisa menjaga apa arti dari sebuah kepercayaan!



Nama      : Ani Yunita Sari
Kelas      : 2KA24
NPM      : 10111910




NEW YEAR 2013!

hallooooo bloggers! Happy new yeaaaar 2013!
kali ini aku mau bagi cerita tentang liburan taun baru yang udah lewat beberapa hari lalu. Untuk merayakan taun baru kali ini aku memutskan untuk pergi berlibur ke pantai Anyer bersama sepupuku. Sebelumnya aku berniat untuk istirahat saja di rumah ketika malam taun baru, namun hari sabtu malam abangku memaksa aku untuk ikut pergi ke anyer,akhirnya aku gabisa menolak. Hari minggu pagi aku bersama 8 orang saudara ku pergi ke pantai anyer menggunakan mobil pribadi, kami berangkat pukul 10.00 pagi. Perjalanan menuju anyer amat sangat lancar, mungkin dikarenakan banyak warga Jakarta yang memilih pergi ke Puncak maupun tempat wisata lain. Selama dalam perjalanan kami bersendau gurau meghilangkan penat setelah beberapa waktu lalu kuliah dan UTS. Sebelum sampai di pantai anyer,abangku memutuskan untuk membeli buah duren untuk dimakan nanti, setelah itu kami melanjutkan perjalan menuju anyer. Sekitar pukul 12 kami tiba di kawasan anyer. Untuk menikmati pantai anyer biaya yang dikeluarkan cukup murah, hanya Rp. 50.000/mobil sampai puas tanpa ada batas waktu. Aku dan saudaraku memilih untuk tidak menyewa villa maupun hotel karna kami ingin menikmati suasana pantai anyer dikala malam taun baru. Setiba nya kami di anyer,karna tidak kuasa melihat indahnya pantai anyer dan begitu eksotisnya ombak pantai anyer segeralah kami berganti pakaian untuk berenang. Waaaw!benar benar menakjubkan berenang di pantai anyer walaupun ada banyak karang yang cukup mengganggu ketika berenang,namun karang tersebut tidak menyusutkan niat kami untuk berenang hingga sore bahkan hingga menjelang magrib. setelah berjam jam berenang tidak terasa waktu pun menunjukkan pukul 18.00. Penjaga pantai anyer sudah bersiap siap untuk mengingatkan pengunjung yang masih berenang untuk segera naik,karna ombak akan semakin tinggi ketika malam hari. Tidak hanya berenang, kami belum puas akhirnya memutuskan bermain futsal dalam keadaan basah kuyup hingga pukul 20.00. Setelah puas bermain futsal baru kami membasuh badan serta ganti pakaian kering. Kami telah menyewa sebuah saung beserta tiker yang letaknya tidak jauh dari pantai. Kami pun kembali ke saung setelah selesai berganti pakaian,samil istirahat kami membuka buah duren yang tadi telah dibeli dan nyaaaaaam!benar benar nikmat karna duren yang kami beli begitu manis rasanya.Tidak terasa jam hampir menunjukkan pukul 00.00 dan itu artinya taun  baru 2013 telah tiba. Kami bergegas untuk menyalakan petasan yang benar benar indah,begitu banyak pengunjung yang menyalakan petasan hingga suasana taun baru benar benar sangat indah ditambah meriahnya suara terompet. Banyak harapan yang diinginkan semua orang termasuk aku di tahun 2013 ini!itulah sedikit pengalaman liburan tahun baru kali ini,semoga di tahun 2013 kita semua menjadi umat yang lebih baik :)




Nama      : Ani Yunita Sari
Kelas       : 2KA24
NPM       : 10111910