Topik : PENCEMARAN LINGKUNGAN
Tujuan : Untuk mengetahui cara mengatasi pencemaran lingkungan
Tema : Beberapa cara untuk mengatasi pencemaran lingkungan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Landasan Teori
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lingkungan
2.2 Jenis – jenis Pencemaran Lingkungan
2.2.1 Pencemaran Air
2.2.2 Pencemaran Tanah
2.2.3 Pencemaran Udara
2.2.3.1 Pencemar Udara Berbentuk Gas
2.2.3.2 Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
2.3 Faktor – faktor Penyebab Pencemaran Lingkungan
2.4 Akibat Yang Ditimbulkan Oleh Pencemaran
2.4.1 Punahnya Spesies
2.4.2 Peledakan Hama
2.4.3 Gangguan Keseimbangan Lingkungan
2.4.4 Kesuburan Tanah Berkurang
2.4.5 Keracunan dan Penyakit
2.4.6 Pemekatan Hayati
2.4.7 Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
2.5 Cara Mengatasi Pencemaran Lingkungan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Daftar Pustaka
PENCEMARAN LINGKUNGAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
“Pencemaran”
adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen
lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya. Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan
oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan
pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu
lingkungan.
1.2
TUJUAN
Tujuan
penulisan makalah ini yaitu agar para pembaca bisa mengetahui mengenai pencemaran
lingkungan dan akibat yang di timbulkan dari pencemaran lingkungan itu sendiri,
selain itu makalah ini juga guna memenuhi tugas dari mapel Geografi”, dan
agar para pembaca untuk kedepanya lebih bisa mengerti mengenai lingkungan
sekitar,dan menjaga ke asriannya
1.3
LANDASAN TEORI
Pengertian
pencemaran udara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 pasal 1
ayat 12mengenai Pencemaran Lingkungan yaitu pencemaran yang disebabkan oleh
aktivitas manusia seperti pencemaran yang berasal dari pabrik, kendaraan
bermotor, pembakaran sampah, sisa pertanian, dan peristiwa alam seperti
kebakaran hutan, letusan gunung api yang mengeluarkan debu, gas, dan awan
panas.
Menurut
Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya
zat,energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia,
sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara
ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN LINGKUNGAN
“Pencemaran”
adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen
lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya. Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan
oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan
pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu
lingkungan.
Pencemaran
lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat, dan beban
pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia
termasuk logam berat. Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:
2.2
JENIS – JENIS PENCEMARAN LINGKUNGAN
Berdasarkan
lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan
dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.
2.2.1
Pencemaran Air
Di dalam
tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk
minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan
untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.
Tindakan
manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah
menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya,
pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang
ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan,
kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak
terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan
seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi
permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar
perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat
berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi
berkurang.
Bahan-bahan
kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang
sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat
berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam
ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran
DDT.
2.2.2
Pencemaran Tanah
Tanah
merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya
termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air
yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya
kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.
Menurut
sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik),
industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan
menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari
sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun
sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam
dan kaleng. Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh
mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur
sehingga dapat
menurunkan kualitas tanah.
2.2.3
Pencemaran Udara
Udara
dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori
udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada
yang berbentuk partikel cair atau padat.
2.2.3.1
Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas
dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan
udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk
gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen
(NO2), dan chloroflourocarbon (CFC). Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara
dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu
sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak
sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan
partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan
gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat
menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
2.2.3.2
Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel
yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam
bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak
napas jika terhiap ke dalam paru-paru.
Partikel
dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga
berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau
serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber
penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Partikel
yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan
dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar
pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan
klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan
oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
2.3
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN LINGKUNGAN
· Proses-proses
alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi,
terbakarnya semak-semak, dan halilintar.
· Pembuatan/aktivitas
manusia, seperti:
·
Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan kendaraan
bermotor.
· Pengolahan
dan penyulingan bijih tambang mineral dan batubara.
· Proses-proses
dalam pabrik.
Sisa-sisa
buangan dari aktivitas-aktivitas tersebut di atas. Pencemaran lingkungan
ini sudah terjadi sejak jaman dahulu kala, sejak adanya manusia, tetapi baru
abad 20 pencemaran yang diakibatkan karena manusia ini menjadi pokok bahasan
pada semua kalangan masyarakat dan perlu mendapat penanganan dan pengawasan
secara serius.
Faktor-faktor
penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagai hasil sampingan perbuatan
manusia meliputi;
· Faktor
Industrialisasi
- Pertambangan, transportasi,
penyulingan dan pengolahan bahan hingga menghasilkan barang yang dapat
digunakan.
- Pertambangan, transportasi,
penyulingan dan penggunaan bahan bakar untuk menghasilkan energi.
- Sisa-sisa buangan yang
dihasilkan sebagai hasil sampingan selama proses-proses di atas.
· Faktor
Urbanisasi
- Pembukaan hutan untuk
perkampungan, industri dan sistem transportasi.
- Penimbunan atau menumpuknya
sisa-sisa buangan/sampah dan hasil?samping selama proses- proses di atas.
· Faktor
Kepadatan Penduduk
- Meningkatnya kebutuhan tempat
tinggal/perumahan.
- Meningkatnya kebutuhan pangan
dan kebutuhan energi.
- Meningkatnya kebutuhan
barang-barang konsumsi dan bahan-bahan untuk hidup
· Faktor
Cara Hidup
- Penggunaan barang kebutuhan
secara berlebihan sehingga terbuang percuma.
- Tuntutan akan kemewahan.
- Pemborosan energi
· Faktor
Perkembangan Ekonomi
- Meningkatnya penggunaan bahan
sumber, misal BBM, hasil hutan.
- Meningkatnya sisa-sisa buangan
sebagai hasil sampingan produksi barang-barang kepentingan dalam pabrik
dan meningkatnya bahan pencemaran
Faktor-faktor
di atas saling mempengaruhi secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjadi,
maka faktor lainnya dapat terjadi, dengan demikian terjadinya pencemaran
lingkungan tidak dapat dihindari.
.Tabel 1
AKTIVITAS MANUSIA DAN HASIL SAMPING YANG DITIMBULKAN
|
Jenis
Aktivitas
|
Hasil
Samping yang ditimbulkan
|
1
|
Rumah
Tangga
|
Pembuangan
kotoran, air kotoran Sampah Pencemaran udara Kebutuhan tempat tinggal, dan
lain-lain
|
2
|
Transportasi
|
Pencemaran
Udara Pencemaran Air Pencemaran Suara Kecelakaan Kebutuhan tanah untuk jalan,
dan lain-lain
|
3
|
Industri
dan Pabrik
|
Pencemaran
Udara Pencemaran Air Pencemaran tanah Sampah/sisa-sisa sebagai buangan
Pencemaran panas Suara/kebisingan Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
|
4
|
Pertambangan
|
Pencemaran
udara karena demu Pencemaran air Sampah/sisa-sisa sebagai buangan Kebutuhan
tanah, dan lain-lain.
|
5
|
Pertanian
|
Pencemaran
Air Pencemaran tanah Buagan kotoran Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
|
Tabel 2
SUMBER ENERGI DAN PENGARUHNYA
No
|
Sumber
Energi
|
Pengaruh
pada lingkungan
|
1
|
Energi
Matahari
|
Pertambangan
bahan-bahan galian Pemanfaatan tempat tinggal
|
2
|
Batubara
|
Pertambangan
Pencemaran udara karena pembakaran Pencemaran panas
|
3
|
Minyak
Bumi
|
Pencemaran
udara karena pembakaran Pencemaran air
|
4
|
Gas Alam
|
Pencemaran
udara karena pembakaran
|
5
|
Nuklir
|
Pencemaran
udara karena radiasi Pemcemaran panas Penumpukan sisa buangan
|
6
|
Biomass
|
Penggunaan
tanah Pencemaran udara
|
2.4
AKIBAT YANG DI TIMBULKAN OLEH PENCEMARAN
2.4.1
Punahnya Spesies
Bahan
pencemar lazimnya berbahaya bagi kehidupan biota air dan darat. Berbagai jenis
hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki
kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda,
larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak.
Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada
batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
2.4.2
Peledakan Hama
Penggunaan
pestisida dan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah,
maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
2.4.3
Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya
spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi biologis dalam suatu ekosistem.
Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah.
Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia
menjadi terganggu.
2.4.4
Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan
pestisida dan insektisida dapat berdampak kematian fauna tanah. Hal ini dapat
menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan
tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian
juga dengan terjadinya hujan asam.
2.4.5
Keracunan dan Penyakit
Orang yang
mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan.
ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita
kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat pada
keturunanketurunannya.
2.4.6
Pemekatan Hayati
Proses
peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai
pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition.
2.4.7
Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya
Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang
dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar
dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.
2.5
CARA MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Peranan
Manusia Mengatasi Pencemaran Lingkungan :
1. Manusia
memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang
terjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan manusia
untuk mengatasi pencemaran lingkungan akan diuraikan berikut ini:
2. Melakukan
Penghijauan Salah satu cara mengatasi pencemaran tanah adalah penghijauan
kembali dengan cara memberi humus tanah, sehingga tanaman kembali subur.
3. Rotasi
Tanaman Rotasi tanaman adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk
mempertahankan kesuburan tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menanam
jenis tanaman yang berbeda pada tempat yang sama secara bergantian.
4. Penggunaan
Pupuk Seperlunya
5. Penggunaan
pu puk buatan seperti urea, ZA, dan NSP yang berlebihan sangat merusak
lingkungan karena dapat menyebabkan eutrofikasi dan dapat meningkatkan keasaman
tanah.Sebaiknya, petani menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kompos dan pupuk
kandang untuk mengurangi pencemaran tanah.
6. Pembuatan
Sengkedan
7. Salah
satu upaya untuk mengatasi kerusakan tanah karena erosi adalah dengan pembuatan
sengkedan di tanah berbidang miring, seperti lereng bukit dan pegunungan.
Mengapa sengkedan ini dapat mengurangi erosi? Diskusikan dengan teman
sekelompokmu.
8. Reboisasi
adalah penanaman kembali lahan-lahan yang gundul. Hal ini dilakukan untuk
mengatasi erosi karena akar-akar pohon dapat menyerap air dan menahan tanah
agar tidak terbawa air hujan.
9. Daur
Ulang Saat ini banyak sekali produk daur ulang yang bisa dipakai
kembali.Pendaur-ulangan sampah-sampah rumah tangga dan sampah dari pasar
menjadi pupuk yang dapat dimanfaatkan petani. Biasanya sampah pasar berupa
sayur-sayuran yang telah membusuk. Jika diolah kembali dan ditambah kotoran
hewan akan menjadi pupuk alami yang sangat baik untuk tanaman.
BAB
III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari
beberapa urain di ataas dapat di simpulkan bahwa pencemaran
lingkungan,merupakan pencemaran yang bisa mengakibatkan kerusakan di bumi ini,
bila lingkungan ini rusak maka kehidupan ini akan musnah.
3.2
SARAN
Saran untukk
pembaca
setelah
membaca makalah ini di harapkan para pembaca bisa mengerti dan sadar akan
kesehatan lingkungannya masing-masing dan tidak mencemari lingkungan.
3.3
DAFTAR PUSTAKA