- Ragam Bahasa Ilmiah
Ragam bahasa
ilmiah adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar.
Jenis karangan ilmiah :
- Makalah : Karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan).
- Kertas kerja : Makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
- Skripsi : Karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
- Tesis : Karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
- Disertasi : Karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
- Sistematis
- Objektif
- Cermat, tepat dan benar
- Tidak persuasif
- Tidak argumentatif
- Tidak emotif
- Tidak mengejar keuntungan sendiri
- Tidak melebih-lebihkan sesuatu.
Dampak Keyboard QWERTY pada Makna Kata
Pakar
psikologi sosial di New School for Social Research mengatakan bahwa
kesulitan dalam menggunakan obyek tertentu berpengaruh pada cara orang
menilai obyek tersebut. Salah
satu contoh adalah nama orang. Dikatakan bahwa semakin sulit seseorang
melafalkan nama orang lain, seseorang tersebut akan semakin sulit
menilai orang itu secara positif.
Kini,
ada contoh kasus baru yang dikaji peneliti. Dikatakan bahwa semakin
sulit seseorang mengetik suatu kata di keyboard, maka semakin negatif
pula makna kata itu.
Kyle Jasmine dan Daniel Casasanto dari University of College London meneliti tentang QWERTY effect, dampak pada makna kata yang dihasilkan ketika orang mengetik dengan keyboard QWERTY.
Jasmine
mengungkapkan, kata-kata yang dengan huruf lebih banyak di sebelah
kanan keyboard QWERTY (sebelah kanan T, G, dan B) memiliki makna lebih
positif.
Contohnya,
kata "POOL" yang berarti kolam memiliki makna lebih positif daripada
kata "DESERT" yang berarti gurun. Contoh lain adalah kata "IKAN" dan
"DERAS".
Menurut
Jasmine, hal itu terkait dengan kemudahan mengetik. Lebih mudah bagi
manusia untuk mengetik huruf di sebelah kanan keyboard QWERTY daripada
yang ada di sebelah kiri.
"Jika mudah, maka cenderung memiliki makna positif. Jika sulit, maka akan sebaliknya," ungkap Jasmine seperti dikutip Wired pada Rabu (7/3/2012).
Faktor
yang semakin mendukung hasil penelitian tersebut adalah huruf yang
terkesan padat di sebelah kiri sehingga semakin menyulitkan pengetikan.
Orang juga cenderung mengetik huruf di sebelah kanan lebih cepat.
Dalam eksperimen, Jasmine menganalisis 1.000 kata dalam bahasa Inggris, Spanyol, dan Belanda. Ia menemukan bahwa QWERTY effect memang terbukti.
Dalam
eksperimen lain, 8.000 juru ketik juga diminta Mechanical Turk Service
di Amazon.com untuk memberi kesan atas sebuah kata yang dihasilkan
keyboard QWERTY. Hasilnya juga serupa.
Jasmine
menuturkan, "Ini adalah demonstrasi pertama yang menunjukkan bagaimana
kata-kata membentuk makna dalam waktu tertentu." Apakah Anda percaya
efek QWERTY ini?
Sumber : http://kumpulanartikelilmiah.blogspot.com/2012/03/dampak-keyboard-qwerty-pada-makna-kata.html
2. Ragam Bahasa Non Ilmiah
Non Ilmiah (Fiksi) adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa
kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh
dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks,
setting dan lainnya. Bentuk karangan non ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel,
roman, anekdot, hikayat, cerber, puisi dan naskah drama.
Ciri-ciri karangan noni lmiah :
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi
- Fakta yang disimpulkan subjektif
- Gaya bahasa konotatif dan popular
- Tidak memuat hipotesis
- Penyajian dibarengi dengan sejarah
- Bersifat imajinatif
- Situasi didramatisir
- Bersifat persuasive
Contoh dongeng menggunakan bahasa non ilmiah
Kisah Semut dan Kepompong
Dikisahkan
ada sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah disana bermacam-macam
hewan, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya.
Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang
seketika sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua
hewan panik dan berlari ketakutan menghindari badai yang datang
tersebut. - See more at:
http://www.wayankatel.com/2012/10/contoh-dongeng-anakindonesia-kisahsemut-kepompong.html#sthash.UbyI0gmh.dpufDikisahkan
ada sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah disana bermacam-macam hewan,
mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya. Pada suatu hari
datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang seketika sehingga membuat
panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan panik dan berlari ketakutan
menghindari badai yang datang tersebut.
Dikisahkan
ada sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah disana bermacam-macam
hewan, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya.
Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang
seketika sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua
hewan panik dan berlari ketakutan menghindari badai yang datang
tersebut. - See more at:
http://www.wayankatel.com/2012/10/contoh-dongeng-anakindonesia-kisahsemut-kepompong.html#sthash.UbyI0gmh.dpuf
Dikisahkan
ada sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah disana bermacam-macam hewan,
mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya. Pada suatu hari
datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang seketika sehingga membuat
panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan panik dan berlari ketakutan
menghindari badai yang datang tersebut.
Keesokan
harinya, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan burung terdengar
dengan merdunya, namun apa yang terjadi? banyak pohon di hutan tersebut tumbang
berserakan sehingga membuat hutan tersebut menjadi hutan yang berantakan.
Seekor Kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi di sebuah pohon yang sudah tumbang. "Hu..huu...betapa sedihnya kita, diterjang badai tapi tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu.." sedih sang Kepompong meratapi keadaan.
Dari balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata "Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai" kata sang Semut dengan sombongnya
Seekor Kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi di sebuah pohon yang sudah tumbang. "Hu..huu...betapa sedihnya kita, diterjang badai tapi tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu.." sedih sang Kepompong meratapi keadaan.
Dari balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata "Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai" kata sang Semut dengan sombongnya
Si
Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di
hutan tersebut, sampai pada suatu hari si Semut berjalan diatas lumpur hidup.
Si Semut tidak tahu kalau ia berjalan diatas lumpur hidup yang bisa menelan dan
menariknya kedalam lumpur tersebut.
"Tolong...tolong....aku terjebak di lumpur hidup..tolong", teriak si semut. Lalu terdengar suara dari atas, "Kayaknya kamu lagi sedang kesulitan ya, semut?" si Semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.
"Siapa kau?" tanya si Semut galau. "Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina" jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya. "Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah tanah". Si kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.
Nah, hikmah yang bisa kita tarik dari dongeng diatas adalah, kita harus menyayangi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan. Intinya semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan tidak boleh kita menghina makhluk yang lain.
"Tolong...tolong....aku terjebak di lumpur hidup..tolong", teriak si semut. Lalu terdengar suara dari atas, "Kayaknya kamu lagi sedang kesulitan ya, semut?" si Semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.
"Siapa kau?" tanya si Semut galau. "Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina" jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya. "Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah tanah". Si kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.
Nah, hikmah yang bisa kita tarik dari dongeng diatas adalah, kita harus menyayangi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan. Intinya semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan tidak boleh kita menghina makhluk yang lain.
3. Ragam Bahasa Semi Ilmiah
Semi ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan
fakta umum dan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan
bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan
fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang
menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi
formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis
karena sering dimasukkan karangan non ilmiah. Maksud dari karangan non ilmiah
tersebut ialah karena jenis semi ilmiah masih banyak digunakan misal dalam komik,
anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya adalah
berada diantara ilmiah. Bentuk karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial,
opini, tips, reportase dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi
antara uraian, ringkasan dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi
pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi,
dan praduga.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah
:
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi
- Fakta yang disimpulkan subjektif
- Gaya bahasa formal dan popular
- Mementingkan diri penulis
- Melebih-lebihkan sesuatu
- Usulan-usulan bersifat argumentatif
- Bersifat persuasive
Kisah Semut Dan Kepompong
Kisah Semut Dan Kepompong
Contoh opini yang menggunakan ragam bahasa semi ilmiahTantangan TNI Masa Depan
Agus Harimurti Yudhoyono
Masih hangat ingatan kita, dua tahun terakhir ini berkembang polemik tentang konsep modernisasi untuk memenuhi postur kekuatan TNI yang ideal, termasuk pro kontra pembelian Leopard. Sejumlah politisi dan pengamat pertahanan mempertanyakan urgensi pembelian tank berat kelas 60 ton itu. Kontur medan, termasuk kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di Indonesia, dianggap tidak cocok bagi manuver MBT.
Akan tetapi, pendukung modernisasi TNI dari sejumlah elemen masyarakat juga cukup kuat suaranya. Mereka berharap TNI semakin profesional dan selalu siap dengan skenario terburuk ke masa depan. Realisasi bertahap kontrak pembelian 100 tank paling canggih itu merupakan wujud nyata derasnya dukungan itu.
Dengan memiliki 100 Leopard dan alat utama sistem senjata (alutsista) modern lainnya, TNI menjadi kekuatan tangkal efektif. Kekuatan TNI ini juga menjadi salah satu instrumen bargaining power dalam kerangka resolusi damai. Artinya, paradoks ”militer yang kuat ditujukan bukan untuk perang, tapi untuk mencegah terjadinya perang” tetap relevan.
Sejalan dengan konsep pimpinan TNI, pembangunan kekuatan militer ke depan tidak hanya diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum saja, tapi juga fokus pada menjawab tantangan geopolitik dan keamanan di kawasan.
Militer modern
Sebagai negara besar, baik segi demografi, wilayah, maupun kekayaan alam, tentu sangat rasional jika Indonesia berkepentingan membangun kekuatan militer yang modern. Tujuannya, selain menjamin keutuhan dan kedaulatan NKRI, juga mencegah terjadinya kerugian ekonomi akibat pencurian sumber daya alam oleh pihak tertentu.
Pembangunan kekuatan TNI ini tentu mengedepankan konsepsi regional balance of power agar kita tidak terjebak untuk membentuk kekuatan militer agresif serta cermat dalam memproyeksikan penggunaan kekuatan TNI di masa mendatang.
Di sisi lain, kita memahami, perang dan damai ditentukan oleh manusia, bukan senjata. Karena itu, baik memenangi peperangan atau memelihara perdamaian, sangat dibutuhkan kehadiran prajurit-prajurit yang cerdas, loyal, dan andal di lapangan. Kecanggihan senjata tentu penting untuk dikalkulasi, tetapi jadi kurang relevan ketika sumber daya manusia yang mengawakinya lemah.
Hal ini semakin nyata ketika kita memahami anatomi tantangan keamanan pada abad XXI yang kompleks dan penuh ketidakpastian. Dengan demikian, dalam pembangunan kekuatan TNI modern, penguatan aspek hard power harus mencakup pengembangan dan peningkatan kualitas prajurit TNI.
Untuk mewujudkan itu, ada tiga aspek penting yang perlu disiapkan. Pertama, kapasitas intelektual. Melalui pendidikan dan latihan, TNI dapat mencetak prajurit-prajurit profesional, yang memiliki kecakapan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Namun, keterampilan militer semata tidak cukup untuk menjawab kompleksitas permasalahan yang dihadapi. Sebagai contoh, ketika mengemban misi perdamaian PBB di Lebanon Selatan, pasukan TNI harus dapat memahami sejarah konflik antara Israel dan Hizbullah. Insiden kecil yang diakibatkan kesalahan prajurit dalam berinteraksi dengan pihak bertikai, dapat mencederai upaya perdamaian.
Tantangan terbesar tentunya pada perbedaan bahasa dan budaya. Karena itu, selain disiapkan untuk tugas taktis, setiap prajurit wajib dibekali kemampuan komunikasi, diplomasi, dan negosiasi, termasuk bagaimana memenangi hati dan pikiran masyarakat lokal.
Jati diri TNI
Kedua, jati diri TNI. Prajurit TNI adalah prajurit pejuang, yang memiliki ketahanan mental untuk tidak pernah menyerah dalam kondisi apa pun. Di tengah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, dan sehebat apa pun kekuatan militer kita ke depan, setiap prajurit harus senantiasa membumi, karena pada hakikatnya TNI berasal dari rakyat serta berjuang untuk rakyat dan kepentingan nasional. Karakter dan jati diri itu tidak boleh luntur dan harus ditumbuhkembangkan dari generasi ke generasi TNI selanjutnya.
Ketiga, nilai-nilai kepemimpinan. Militer itu bisnisnya adalah kepemimpinan dan pemimpin itu bisnisnya adalah mengambil keputusan. Walaupun kerap dihadapkan pada situasi yang sulit dan berbahaya, pemimpin militer pada level apa pun wajib mengambil risiko. Terlambat mengambil keputusan dapat berakibat fatal, yaitu gagalnya tugas, bahkan gugurnya prajurit di medan pertempuran.
Sebaliknya, keberhasilan operasi militer umumnya ditentukan oleh kepemimpinan yang berkualitas. Pemimpin yang efektif dapat menentukan visi dan menjabarkan misi secara gamblang kepada pengikutnya. Tidak hanya itu, ia juga mampu membekali pengikutnya dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas pokoknya.
Selanjutnya, untuk mengatasi ketidakpastian global, pemimpin militer abad XXI wajib memiliki sejumlah kemampuan serta adaptif dalam mengelola berbagai skenario operasi, dari pertempuran hutan sampai pertempuran kota, dari lawan insurjensi sampai lawan terorisme, dari penanggulangan bencana alam sampai pemeliharaan perdamaian dunia.
Akhirnya, untuk mewujudkan kekuatan TNI modern di masa depan, TNI tidak dapat berdiri sendiri. Karena itu, di hari yang bersejarah ini, tepat kiranya jika TNI melakukan refleksi dan kontemplasi untuk meningkatkan kinerja serta memantapkan komitmen untuk bersinergi dengan seluruh komponen bangsa dalam rangka menjawab berbagai tantangan keamanan pada abad XXI.
Agus Harimurti Yudhoyono Lulusan Terbaik Akmil 2000, Peserta Program the Young Future Leader di Australia dan Korea
sumber : http://opinikompas.blogspot.com/2013/10/tantangan-tni-masa-depan.html#more
http://tigaeinstein.blogspot.com/2011/11/makalah-ragam-bahasa.html
Nama : Ani Yunita Sari
NPM : 10111910
Kelas : 3KA24
Kisah Semut Dan Kepompong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar