Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah
rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat
kasih atau sangat teratrik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan
sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta
dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena
itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang
disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan
juga antara keduanya. Cinya lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa,
sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang
mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang perasanan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta
merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan
pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang
akrab.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di
jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak,
saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang
lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Bagia setiap orang Islam yang bertakwa, sudah menjadi keharusan bahwa cinta
kepada Allah, pada Rasulullah, dan berjihad di jalan Allah, adalah merupakan
cinta yang tidak ada duanya. Hal ini merupakan konsekwensi iman dan merupakan
keharusan dalam islam. Bahkan itu pendorong utama di dalam menunjang tinggi
agama.
Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh cinta menengah akan nampak jelas
hasilnya. Jika bukan disebabkan perasaan kasih sayang yang ditanamkan oleh
Tuhan dalam hati sepasang suami istri, tentu tudak akan terbentuk suatu
keluarga, tak aka nada keturunan, tak akan terwujud asuhan, bimbingan, dan
pendidikan terhadap anak. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji,
hina dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu ia adalah cinta rendahan. Bentuk
beraneka ragam misalnya:
1.
Cinta kepada thagut
(syetan)
2.
Cinta berdasarkan hawa nafsu
3.
Cinta yang lebih mengutamakan
kecintaan pada orang tua, anak, istri, dsb.
Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk.
Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai
orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai
bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
1. Cinta Diri
Cinta diri erat
kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup,
mengembakan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Sebaliknya ia membenci
segala sesuatu yang mengahalanginya untuk hidup, berkembang dan
mngeaktualisasikan diri.
2. Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat
hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak
boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
3. Cinta Seksual
Cinta erat
kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialan yang bekerja dalam melestarikan
kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri.
4. Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia,
yang paling bening, jernih dan spiritual ialan cintanya kepada Allah dan
kerinduannya kepada-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar