Jumat, 29 Juni 2012

Manusia dan Harapan


Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung paa pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung  pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
            Sebagai  contoh saya juga mempunyai banyak harapan yang sudah terwujud dan belom terwujud. Sebagai mahasiswi saya berharap supaya nilai IP selalu diatas 3 dan saya berharap agar lulus dari bangku perkuliahan secepat mungkin dengan hasil maksimal,setelah itu saya berharap mendapatkan perkerjaan yang sesuai dengan jurusan yang saya ambil. Dan sebagai seorang anak saya berharap dapat membahagiakan kedua orangtua saya serta adik adik saya. Untuk mewujudkan semua harapan itu saya harus berusaha semaksimal mungkin dan berdoa serta berikhitiar agar mendapatkan hasil yang sesuai.


~TULISAN by ANI YUNITA SARI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar